Artikel
Menyelamatkan Bumi dengan Pemasangan Biopori: Inisiatif Mahasiswa KKN Unsoed di Desa Karekan
Pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi isu global yang mendesak untuk ditangani secara kolektif. Di Indonesia, upaya perlindungan lingkungan semakin menjadi sorotan, dengan banyak inisiatif lokal yang mulai diperkenalkan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu inisiatif yang menonjol adalah pemasangan biopori, sebuah metode sederhana namun efektif untuk mengelola air tanah dan mengurangi genangan air yang berpotensi merusak lingkungan. Di Desa Karekan, Banjarnegara, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Jenderal Soedirman telah melakukan langkah sigap dengan memasang biopori.
Biopori adalah lubang berdiameter sekitar 10-30 cm yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini berfungsi sebagai saluran air, memungkinkan air hujan langsung meresap ke dalam tanah tanpa menggenangi permukaan. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan. Dengan demikian, biopori membantu mengurangi risiko banjir, meningkatkan ketersediaan air tanah, meningkatkan perkolasi air hujan ke dalam tanah, meningkatkan kualitas air, memperbaiki kesehatan tanah, dan memperbaiki struktur tanah yang telah terdegradasi. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat setempat tentang pentingnya konservasi air dan tanah, tetapi juga untuk memberdayakan mereka dalam mengadopsi praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Proses pemasangan biopori dimulai dengan penyuluhan kepada warga tentang manfaat dan cara pemasangan biopori. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan di tingkat lokal, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan lingkungan di masa depan. Pemasangan biopori oleh anak-anak KKN Unsoed di Desa Karekan, Banjarnegara, bukan hanya sekadar proyek, tetapi simbol dari kesadaran akan kebutuhan mendesak untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan global. Dengan kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah setempat, kita dapat melangkah maju dalam menjaga keberlanjutan planet kita. Semoga inisiatif seperti ini dapat terus bertumbuh dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi generasi mendatang.
Pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi isu global yang mendesak untuk ditangani secara kolektif. Di Indonesia, upaya perlindungan lingkungan semakin menjadi sorotan, dengan banyak inisiatif lokal yang mulai diperkenalkan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu inisiatif yang menonjol adalah pemasangan biopori, sebuah metode sederhana namun efektif untuk mengelola air tanah dan mengurangi genangan air yang berpotensi merusak lingkungan. Di Desa Karekan, Banjarnegara, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Jenderal Soedirman telah melakukan langkah sigap dengan memasang biopori.
Biopori adalah lubang berdiameter sekitar 10-30 cm yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini berfungsi sebagai saluran air, memungkinkan air hujan langsung meresap ke dalam tanah tanpa menggenangi permukaan. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan. Dengan demikian, biopori membantu mengurangi risiko banjir, meningkatkan ketersediaan air tanah, meningkatkan perkolasi air hujan ke dalam tanah, meningkatkan kualitas air, memperbaiki kesehatan tanah, dan memperbaiki struktur tanah yang telah terdegradasi. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat setempat tentang pentingnya konservasi air dan tanah, tetapi juga untuk memberdayakan mereka dalam mengadopsi praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Proses pemasangan biopori dimulai dengan penyuluhan kepada warga tentang manfaat dan cara pemasangan biopori. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan di tingkat lokal, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan lingkungan di masa depan. Pemasangan biopori oleh anak-anak KKN Unsoed di Desa Karekan, Banjarnegara, bukan hanya sekadar proyek, tetapi simbol dari kesadaran akan kebutuhan mendesak untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan global. Dengan kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah setempat, kita dapat melangkah maju dalam menjaga keberlanjutan planet kita. Semoga inisiatif seperti ini dapat terus bertumbuh dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi generasi mendatang.